Minggu, 01 Mei 2011

2. Dunia menjadi Ujian Bagi Manusia

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْفَتَّاحِ الْعَلِيْمِ . الَّذِى خَلَقَ الْإِنْسَانَ فِى أَحْسَنِ تَقْوِيْمِ . أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْوَحِدُ الْحَكِيْمِ . وَأَشَهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الرَّءُوْفُ الرَّحِيْمُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍالْكَرِيْمِ . اَلْمُنْزَلِ عَلَيْهِ وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمِ . وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَتَوْارَبَّهُمْ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ . اَمَّابَعْدُ . فَيَاعِبَادَاللهِ . إِتَّقُوااللهَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ . وَاعْبُدُوااللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ . وَاعْبُدُوااللهَ حَتَّى يَأْتِيَكُمُ الْيَقِيْنُ . وَالْتَكُنْ مِنْكُمْ اُمَةٌ يَّدْعُوْنَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ .  
Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Sesungguhnya Allah menciptakan dunia ini untuk tempat ujian. Allah ingin menguji hambaNya, siapakah yang pantas untuk menjadi kekasihNya dan siapakah yang tidak pantas menjadi kekasihNya.
Sesungguhnya Allah menciptakan dunia untuk tempat ujian. Allah ingin menguji siapakah yang pantas untuk dikirim ke syurgaNya, dan siapakah yang pantas dikirim ke nerakaNya.
Sesungguhnya Allah menciptakan dunia sebagai tempat ujian. Orang yang sukses, orang yang berhasil di dunia ini, adalah orang yang menghabiskan umurnya untuk taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan orang yang gagal adalah orang yang menghabiskan umurnya dalam kesia-siaan dan bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Manusia itu diciptakan oleh Allah, bertempat di buminya Allah, mengetahui bahwa sesungguhnya segala nasibnya yang menentukan Allah, tidak bisa hidup kecuali dihidupkan oleh Allah, tidak bisa mati kecuali dimatikan oleh Allah, ketika masih kecil berhajat kepada Allah, di dunia selalu berhajat kepada Allah, di akhirat juga berhajat kepada Allah. Tetapi aneh, mereka yang selalu berhajat kepada Allah, selalu butuh kepada Allah, menyibukkan diri siang dan malam dalam perbuatan yang menjadikan Allah murka pada dirinya. Inilah yang dinamakan :
مُصِيْبَةُ الْعُظْمَى
Artinya : “Musibah yang besar bagi manusia.”
Semestinya, setelah manusia mengetahui bahwa dirinya adalah hamba Allah, bertempat di buminya Allah, yang menentukan segala nasibnya Allah, seharusnya siang dan malam yang difikirkan dan diusahakan adalah mencari ridho Allah, sehingga ia ditolong oleh Allah di dunia dan akhirat. Itulah pemikiran orang yang sayang pada dirinya, pemikiran orang yang dalam hatinya ada nur dari Allah subhanahu wa ta’ala. Kesuksesannya dan kepuasannya apabila dia taat kepada Allah, dan kesusahannya jika dia mengabaikan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Di hari jum’at yang mulia ini waktunya kita memperbaharui niat kita. Sudah berapa tahunkah kita hidup di dunia ini.  Siang dan malam secara terus menerus kita dilihat oleh Allah. Setelah beberapa kita hidup di dunia ini, kira-kira kita merasakan apakah kita semakin dekat dengan ridhonya Allah atau semakin dekat dengan murkanya Allah. Sebentar lagi kita akan dipanggil oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian kita hendaknya selalu mengadakan persiapan untuk menghadapNya. Setiap saat kita selalu dengan penuh kesadaran, mempersiapkan diri untuk menghadap kepada Allah dengan ridhonya. Inilah keselamatan kita dan rasa sayang kita kepada diri kita sendiri.
Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Orang beriman di dunia ini terikat dengan dua perkara :
1.       Terikat memikirkan dosa-dosanya yang telah lalu, apakah dosanya telah diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala atau belum dan amalan-amalan agama yang telah dilaksanakannya diterima oleh Allah atau tidak.
2.       Terikat memikirkan perkara-perkara yang akan datang. Sisa-sisa umur yang akan datang, apakah bisa berpegang kepada agama Allah atau tidak. Karena banyak orang yang awalnya lurus kemudian jadi bengkok, asalnya shaleh jadi tholeh, asalnya iman jadi kafir, asalnya hatinya menghadap kepada Allah menjadi berpaling dari perintah Allah.  
Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Marilah kita jaga sisa umur kita, dengan sekuat tenaga bersungguh-sungguh berpegang teguh dengan agama Allah dan senantiasa berdoa kepada Allah, sebagaimana diajarkan oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِيْنِكَ
Artinya : “Wahai Allah yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agamaMu.”
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ اْلآمِنِيْنَ . وَأَدْخَلَنَاوَإِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ الْمُتَّقِيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُوْقِنِيْنَ أَعُوْذُبْاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ . إِلاَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْاوَعَمِلُواالصَّالَحَاتِ وَتَوَاصَوْابِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْابِالصَّبْرِ . وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ .

Sabtu, 30 April 2011

1. Kerjasama Menghidupkan Agama


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْفَتَّاحِ الْعَلِيْمِ . الَّذِى خَلَقَ الْإِنْسَانَ فِى أَحْسَنِ تَقْوِيْمِ . أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْوَحِدُ الْحَكِيْمِ . وَأَشَهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الرَّءُوْفُ الرَّحِيْمُ . اَللَّهُمَّ صَلِّوَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍالْكَرِيْمِ . اَلْمُنْزَلِ عَلَيْهِ وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمِ . وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَتَوْارَبَّهُمْ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ . اَمَّابَعْدُ . فَيَاعِبَادَاللهِ . إِتَّقُوااللهَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ . وَاعْبُدُوااللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ . وَاعْبُدُوااللهَ حَتَّى يَأْتِيَكُمُ الْيَقِيْنُ . وَالْتَكُنْ مِنْكُمْ اُمَةٌ يَّدْعُوْنَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ .  

Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah dan juga kita hidupkan gotong-royong untuk mewujudkan taqwa ini dalam diri kita, keluarga kita dan seluruh ummat Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Allah subhanahu wa ta’ala tidak hanya memerintahkan kita untuk mengamalkan agama, tetapi juga memerintahkan untuk bergotong-royong menjalan agama. Inilah ciri khas orang yang diridhai Allah subhanahu wa ta’ala,  yaitu selalu tolong menolong menjalankan agama. Dan diantara sifat-sifat orang yang dimurkai oleh Allah subhanahu wa ta’ala yaitu selalu mengganggu orang yang menjalankan agama.
Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Allah subhanahu wa ta’ala telah berjanji kepada orang yang bergotong royong menjalankan agama akan menurunkan pertolonganNya, sebagaimana disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
يَدُ اللهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ
Artinya : “Pertolongan Allah bersama dengan jama’ah.”
Jama’ah adalah orang-orang yang memiliki pemikiran dan tujuan yang sama yaitu gotong royong untuk menghidupkan agama.

Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Hari ini ahlul bathil, orang Yahudi, Nasrani dan yang tidak menyukai agama  Allah, bekerja sama di seluruh dunia untuk menghancurkan ummat ini, merusak ummat dan ajaran Islam. Dari segala arah , dari timur sampai barat, dari kanan ke kiri, siang dan malam ahlul bathil berusaha menghancurkan dan memecah belah ummat ini.
Apakah belum cukup untuk pelajaran bagi ummat ini khususnya orang Indonesia, dimana hari demi hari ummat Islam semakin berkurang. Akan tetapi aneh, sebagian ummat Islam di Negara ini, siang dan malam malah sibuk memikirkan diri mereka sendiri. Bukan hanya itu, bahkan mereka berusaha menghalang-halangi, merintangi orang yang menjalankan agama dan mereka berusaha menyulutkan api pertikaian dan permusuhan.

Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Inilah perkara-perkara yang menjadikan gembira ahlul bathil dan menyusahkan orang-orang yang sayang kepada ummat ini. Mengapa Allah mensyariatkan Jum’atan dan mengapa pula Allah mensyariatkan jema’ah? Sesungguhnya diantara maksudnya adalah supaya ummat Islam rukun dan bekerja sama untuk menghidupkan agama.
Walaupun ibadahnya seseorang itu tinggi, tetapi bila kesenangannya memecah belah ummat, maka dia diharamkan oleh Allah untuk masuk ke dalam syurga. Dalam sebuah kisah diceritakan : Di akhirat ada seorang yang memiliki amal kebaikan, akan tetapi dia dimasukkan ke dalam neraka yang paling bawah. Dia berteriak sangat keras,”Mengapa saya dimasukkan ke dalam neraka yang paling bawah, sedangkan saya tidak pernah berbuat keburukan?” Para Malaikatpun menjawab,”Karena kamu telah menyebabkan pecahnya ummat Islam di dunia. Kamu pernah mengucapkan satu kalimat dimana dengan satu kalimat itu menjadikan perpecahan beribu-ribu orang, maka inilah adzabmu sekarang.” Sebaliknya ada orang yang amalnya lemah, tetapi dimasukkan ke dalam syurga yang tinggi. Dia bertanya,”Apa sebabnya saya dimasukkan ke dalam syurga yang tinggi?” Para Malaikat menjawab,”Sebab kamu pernah mengucapkan satu kalimat, dimana dengan kalimat itu menjadikan bersatunya ummat Islam.”

Hadirin yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala,
Marilah kita menjalankan agama dan bergotong royong dalam menjalan agama.Karena orang-orang ahlul bathil juga bergotong royong untuk merusak kita ummat Islam, merusak kampong kita, merusak Negara kita dan merusak ummat Islam di dunia.
Sekarang adalah waktunya bagi ummat Islam untuk berusaha bersungguh-sungguh dalam bekerja sama menjalankan agama. Di rumah-rumah, di masjid-masjid, di kampong-kampung, di Negara ini dan seluruh ummat Islam di dunia ini, bekerja sama untuk menghidupkan agama Allah subhanahu wa ta’ala,  sehingga ummat ini selamat dalam menjalankan agama. Karena nanti ketika akan masuk ke dalam syurga Allah akan memasukkan ummat ini secara berbondong-bondong, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala :
وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْارَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا
Artinya : ”Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhannya dibawa kedalam syurga berombong-rombongan…”
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ اْلآمِنِيْنَ . وَأَدْخَلَنَاوَإِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ الْمُتَّقِيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُوْقِنِيْنَ أَعُوْذُبْاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ. إِلاَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْاوَعَمِلُواالصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْابِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْابِالصَّبْرِ . وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ .